Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

A.    Pelaksanaan Pembelajaran
Paerencanaan pembelajaran terdiriatas dua kata, yakni Perencanaan berasal dari kata rencana artinya pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Menurut Ely dalam Sanjaya (2013:24) mengatakan bahwa perencanaan pada dasarnya adalah suaru proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Sedangkan menurut Sanjaya (2013:25) mengatakan bahwa perncanaan merupakan awal dari semua proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah awal dari proses dalam pengambilan suatu keputusan dengan menggunakan strategi  disertai dengan langkah-langkah dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Sedangkan pembelajaran adalah terjemahan dari “Instruction”, menurut Gagne dalam Sanjaya (2013:27) mengatakan bahwa instruction is a set of event that effect learners in such a wa that learning is facilitated. Mengajar merupakan bagian dari pembelajaran dimana peran guru lebih ditekankan pada, bagaimana merancang berbagai sumber fasilitas yang tersedia untuk dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
Dari kedua makna kata tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses awal yang harus dilakukan seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengambil keputusan dari hasil berpikir tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan sikap dan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai usaha untuk mencapai tujuan dengan memanfatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Sehingga perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman berupa dokumen dalam merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

B.     Langkah-langkah Penyusunan Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Sunjaya (2013:40-45) terdapat tujuh Langkah-langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1.      Merumuskan tujuan khusus
Tujuan pertama seorang guru dalam merancang pembelajaran adalah merumuskan tujuan serta materi pembelajaran umum menjadi tujuan pembelajaran yang lebih khusus sebagai indikator hasi belajar. Sehingga rumusan tujuan pembelajaran harus mencakup 3 (tiga) aspek penting yaitu, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.      Pengalaman Belajar
Dalam pengalaman pembelajar, guru hendaknya memilih pengalaman yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru harus mampu mendorong siswa agar aktif dalam melakukan kegiatan tertentu untuk mencari dan menemukan sendiri fakta tersebut, misalnya melalui wawancara, observasi, mengimlementasi, mengkritisi gambar dan lain-lain.  Sehingga siswa bukan hanya belajar menghafal dan mencatat, tetapi ikut proses berpengalaman dalam pembelajaran.
3.      Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar pada dasarnya kita dapat merancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individu. Pendekatan kelompok merupakan pendekatan secaara klasikal dimana setiap siswa belajar secara kelompok besar maupun kelompok kecil, sedangkan pendekatan individu merupakan pembelajaran dimana setiap siswa belajar secara mandiri sehingga siswa dapat belajarberdasarkan kecepatan dan kemampuan masing-masing. Jadi, pendekatan-pendekatan tersebut sangat tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai serta memiliki konsekuensi terhadap tugas-tugas belajar yang harus dilakukan siswa untuk kelancaran proses kegiatan pembelajaran.
4.      Orang-Orang yang Terlibat
Orang-orang yang terlibat juga bertanggung jawab dalam membatu proses pelaksanaan pembelajaran. Didalam prose pembelajaran, khusus orang yang terlibat biasanya berperan sebagai sumber belajar seperti guru dan tenaga professional. Peran guru dalam proses pembelajaran yaitu pengelola pembelajaran yang berfungsi sebagai penyampai informasi. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik, maka guru harus mampu berbicara serta berkomunikasi dan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, selain itu guru juga dituntut untuk mampu terampil dalam mengatur lingkungan belajar agar siswa dapat belajar dengan penuh semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
5.      Alat dan Bahan
Dalam penggunaan alat dan bahan pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Kaeberagaman kemampuan intelektual yang dimiliki siswa
b.      Jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang haarus dicapai oleh siswa.
c.       Tipe-tipe media pembelajaran yang dihasilkan dan digunakan secara khusus.
d.      Berbagai alternatif pengalaman belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran.
e.       Bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan.
6.      Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik mencangkup ruang kelas, pusat media dan laboratorium. Dengan adana fasilitas fisik, guru dan siswa akan bekerja sama dalam menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi dan lain sebagainya selama keberlangsungan proses pembelajaran.
7.      Perencanaan Evaluasi dan Pengembangan
Melalui evaluasi guru dapat melihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru. Dengan evaluasi hasil belajar siswa akan memberikan informasi tentang:
a.       Kelemahan dalam perencenaan pembelajaran, terkait tetang isi pelajaran, prosedur pembelajaran dan juga bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
b.      Kekeliruan mendiaknosis siswa tentang kesiapan dalam mengikuti pengalaman belajar.
c.       Kelengkapan dalam tutujuan pembelajaran khusus.
d.      Kelemahan-kelemahan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

C.    Langkah-Langkah Dalm Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1.      Terlebih dahulu ambil satu unit pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran.
2.  Tulislah standar kompetensi dan dan kompetensi dasar yang terdapat dalam unit pembelajaran tersebut.
3.      Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar pembelajaran.
4.      Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator pembelajaran.
5.      Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
6.  Tentukan materi pembelajaraan yang akan disampaikan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
7.      Pilih metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
8.     Susunlah langkah-langkah kegitan pembelajaran yang akan diterapkan didalam kelas sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran kedalam tiga kelompok yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
9.     Apabila alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2 (dua) jam pembelajaran, bagilah langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu kali pertemuan. Bagian setiap pertemuan bisa didasarkan pada satuan rumusan tujuan pembelajatan atau berdasarkan materi pembelajaran.
10. Sebbutkan sumber dan maedia pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran secara konkret dan untuk setiap unit pertemuan.
11. Tentukan teknik penilaian, bentuk dan contoh instrument penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Jika instrument penilaian berupa tugas, rumuskan tugas tersebut secara jelas dan dan bagaimana rambu-rambu penilaiannya. Jika instrument penilaian berbentuk soal, cantumkan soal-soal tersebut dan tentukan rambu-rambu penilaiannya serta cantumkan kunci jawabanya. Jika penilaiyannya berbebtuk proses, susunlah rubriknya dan dan indikator masing-masingnya.

Komentar

Postingan Populer